Kunjungan Rumah Tim PE Penderita Leptospirosis
Kunjungan Rumah Tim PE Penderita Leptospirosis
Rowokele, 24 April 2021 – Puskesmas Rowokele melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) Penyakit Leptospirosis di Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Mendapatkan laporan dari RSU Purbowangi, bahwa salah satu warga (laki-laki) Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele (88 tahun) yang dirawat mulai tanggal 20 April 2021, dan dilakukan tes laboratorium dengan hasil positif leptospirosis pada tanggal 23 April 2021, pada tanggal 24 April 2021 Tim Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas Rowokele yang terdiri dari Dokter, Perawat Desa, Bidan Desa, Petugas Surveilans, Petugas Kesling, dan Petugas Promkes, melakukan kunjungan langsung ke rumah yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi lebih detail dan mencegah terjadinya kasus baru leptospirosis. Diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan sebelum sakit/ muncul gejala, yang bersangkutan sering ke sawah, karena yang bersangutan adalah petani. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh tikus dan dikeluarkan bersama urine tikus. Diduga yang bersangkutan terinfeksi bakteri leptospira saat berada di sawah. Bakteri leptospira dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit pada luka terbuka, kulit yang kering, atau lapisan lendir tubuh (seperti mata, hidung, atau mulut). Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah hal yang sangat penting dalam mencegah berbagai penyakit, khususnya Leptospirosis, karena paparan dan infeksi bakteri leptospira juga bisa terjadi di dalam rumah, mulai dari makanan/ minuman yang terkontaminasi, alat makan/ minum atau barang-barang lainnya, termasuk kebersihan tangan khususnya. Leptospira tidak hanya hidup di ginjal tikus, melainkan juga dapat hidup di hewan lainnya seperti anjing, sapi, babi. Saat ini yang bersangkutan penderita Leptospirosis masih dirawat di RSU Purbowangi Kebumen, dari hasil PE anggota keluarga dan tetangga sekitar tidak ada yang menunjukan gejala penyakit Leptosirosis, karena memang penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia meski masih bias menular melalui air susu ibu dan hubungan seksual. Beberapa gejala yang muncul akibat infeksi bakteri leptospira antara lain adalah mual, muntah, meriyang, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, diare, demam, ruam, dan konjungtivis. Untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan apabila mengalami gejala-gejala sakit, khususnya gejala Leptospirosis.